Translate

Senin, 19 Agustus 2013

Sutra tentang Menyapu

《掃經》


聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:




一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「若有人掃偷婆,不得五功德。云何為五?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada lima manfaat yang tidak diperoleh saat seseorang menyapu stūpa. Apakah kelimanya itu?

於是有人掃偷婆,不以水灑地;
Pada saat seseorang menyapu stūpa, ia tidak memerciki tanahnya dengan air;

不除去瓦石;

ia tidak menyingkirkan batu dan kerikil;

不平整其地;

ia tidak meratakan tanahnya;

不端意掃地;

ia tidak menyapu dengan ketelitian;

不除去穢惡。

ia tidak membuang kotoran (yang dikumpulkannya).

是謂!比丘。掃地之人,不成五功德。
Inilah, para bhikṣu, lima manfaat yang tidak disempurnakan saat seseorang menyapu stūpa.



「比丘。當知!掃地之人,成五功德。云何為五?
“Para bhikṣu, ketahuilah lima manfaat yang disempurnakan saat seseorang menyapu stūpa. Apakah kelimanya itu?

於是掃偷婆之人,以水灑地;
Pada saat seseorang menyapu stūpa, ia memerciki tanahnya dengan air,

除去瓦石;

menyingkirkan batu dan kerikil,

平整其地;

meratakan tanahnya,

端意掃地;

menyapu dengan ketelitian, dan

除去穢惡。

membuang kotoran (yang dikumpulkannya).

是謂!比丘。有五事令人得功德。是故!諸比丘。欲求其功德者,當行此五事。
Inilah, para bhikṣu, lima hal yang menghasilkan manfaat. Oleh sebab itu, para bhikṣu, jikalau hendak memperoleh manfaat, laksanakanlah kelima hal ini.



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Lima.
Sūtra ke-6 dari varga XXXIII, “Lima Raja” (五王品).
Tiada padanan Pāli.

Sutra tentang Bepergian

《行法經》

Ekottara Agama

聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「長遊行之人,有五難艱。云何為五?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada lima mudarat (ādīnava) yang dihadapi seseorang yang selalu bepergian. Apakah kelimanya itu?

於是恒遊行人,不誦法教;
Di sini orang yang selalu bepergian tidak sempat melafalkan Ajaran Dharma;

所誦之教,而忘失之;
Ajaran yang sudah dibacanya akan terlupakan;

不得定意;
ia takkan memperoleh konsentrasi pikiran (samādhi);

以得三昧,復忘失之;
samādhi yang sudah diperolehnya akan hilang;

聞法不能持。
apabila mendengarkan Dharma, ia takkan sanggup mempertahankannya.

是謂!比丘。多遊行人,有此五難。
Inilah, para bhikṣu, lima mudarat yang dialami seseorang yang banyak bepergian.



「比丘。當知!不多遊行人,有五功德。云何為五?
“Para bhikṣu, ketahuilah! Ada lima manfaat yang diperoleh seseorang yang tak banyak bepergian. Apakah kelimanya itu?

未曾得法而得法;
Dharma yang belum pernah diperoleh akan ia peroleh;

已得不復忘失;
yang sudah diperoleh takkan terlupakan;

多聞能有所持;
yang didengarnya banyak dan akan sanggup ia pertahankan;

能得定意;
ia dapat memperoleh konsentrasi pikiran (samādhi);

以得三昧,不復失之。
samādhi yang sudah diperolehnya takkan hilang.

是謂!比丘。不多遊行人,有此五功德。是故!諸比丘。莫多遊行!
Inilah, para bhikṣu, lima manfaat yang diperoleh seseorang yang tak banyak bepergian. Oleh sebab itu, para bhikṣu, janganlah banyak bepergian!



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。 
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.







—— Ekottara Āgama, Kelompok Lima.
Sūtra ke-7 dari varga XXXIII, “Lima Raja” (五王品).
Padanan Pāli: AN V.23: 1–2 (Dīghacārika Sutta ⑴ & ).

Sutra tentang Segan dan Malu

《慚愧經》

Ekottara Agama

聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「有二妙法,擁護世間。云何爲二法?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada dua hal baik (śukladharma) yang melindungi dunia. Apakah kedua dharma tersebut?

所謂:
Yakni:

有慚、  segan berbuat jahat (hrī), dan
有愧也。 malu akan kejahatan yang telah diperbuat (apatrapā).



「諸比丘。若無此二法,世間則不別有父、有母、有兄、有弟、妻子、知識、尊長、大小。便當與猪、雞、狗、牛、羊,六畜之類,而同一等。
“Para bhikṣu, apabila kedua dharma ini tidak ada, maka di dunia ini tiada pembedaan antara ayah, ibu, kakak, adik, anak dan istri, guru, sesepuh, senior dan junior. Sama seperti babi, ayam, anjing, sapi, enam jenis ternak saja layaknya.



「以其世間有此二法,擁護世間,則別有父母、兄弟、妻子、尊長、大小。亦不與六畜共同。
“Namun, karena di dunia terdapat dua dharma, yang melindungi dunia ini, maka ada pembedaan antara ayah, ibu, kakak, adik, anak, istri, guru, sesepuh, senior dan junior, sehingga tidak sama dengan enam jenis ternak.

是故!諸比丘。當習有慚、有愧。
Oleh sebab itu, para bhikṣu, kembangkanlah rasa segan dan malu.



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。 
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.







—— Ekottara Āgama, Kelompok Dua.
Sūtra ke-1 dari varga XVIII, “Segan dan Malu”.
Padanan Pāli: AN II.1: 9 (Hirottapa Sutta).

Sutra tentang Tiga yang Terselubung dan Terungkap

《三覆露經》

Ekottara Agama Buddha pointing moon

聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「有三事,覆則妙,露則不妙。云何為三?一者、女人,覆則妙,露則不妙;婆羅門咒術,覆則妙,露則不妙;邪見之業,覆則妙,露則不妙。
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada tiga hal yang terselubung baik dan terungkap tidak baik. Apakah ketiganya itu? Pertama, wanita terselubung baik dan terungkap tidak baik; mantra-mantra seorang brāhmaṇa terselubung baik dan terungkap tidak baik; kerjanya pandangan salah (mithyā dṛṣṭi) juga terselubung baik dan tidak terungkap dengan baik.

是謂!比丘。有此三事,覆則妙,露則不妙。
Inilah, para bhikṣu, tiga hal yang terselubung baik dan terungkap tidak baik.



「復有三事,露則妙,覆則不妙。云何為三?日、月,露則妙,覆則不妙;如來法語,露則妙,覆則不妙。
“Ada lagi tiga hal yang baik terungkap dan tidak baik terselubung. Apakah ketiganya itu? Matahari dan rembulan baik terungkap dan tidak baik terselubung; kata-kata Dharma dari Tathāgata baik terungkap dan tidak baik terselubung.

是謂!比丘。有此三事,露則妙,覆則不妙。」
Inilah, para bhikṣu, tiga hal yang baik terungkap dan tidak baik terselubung.”



爾時,世尊便說此偈:
Pada saat itu Bhagavan mengucapkan gāthā berikut:

「女人及咒術  邪見不善行
 此是世三法  覆隱而最妙
 日月廣所照  如來正法語
 此是三世法  露則第一妙」

“Wanita, mantra-mantra, dan
laku yang tak bajik dari pandangan salah
inilah tiga dharma duniawi
yang terselubung amat baik.

Matahari dan rembulan yang bersinar luas,
kata-kata Saddharma dari Tathāgata
inilah dharma bagi Tiga Dunia
yang sangat baik bila terungkap.”



「是故!諸比丘。當露現如來法,勿使覆隱!」
“Oleh sebab itu, para bhikṣu, ungkapkanlah Dharma dari Tathāgata agar jangan terselubung!



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Tiga.
Sūtra ke-4 dari varga XXII, “Tiga Yang Dipuja” (三供養品).
Padanan Pāli: AN III.13: 9 (Paṭicchanna Sutta).

Sutra tentang Berkelana dan Menetap (2)

《去住經》(2)

Ekottara Agama

聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「不一處住人,有五功德。云何為五?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada lima manfaat bagi orang yang tidak menetap di satu tempat. Apakah kelimanya itu?

不貪屋舍;
Ia takkan melekat pada tempat tinggalnya;

不貪器物;
ia takkan melekat pada harta kekayaan;

不多集財物;
ia takkan mengumpulkan berbagai macam benda;

不著親族;
ia takkan melekat pada kaum kenalannya;

不與白衣,共相往來。
ia takkan gemar kunjung-mengunjungi dengan umat awam.

是謂!比丘。不住一處人,有此五功德。是故!諸比丘。當求方便,行此五事。 
Inilah, para bhikṣu, lima manfaat bagi orang yang tidak menetap di satu tempat. Oleh sebab itu, para bhikṣu, berupayalah untuk melaksanakan kelima hal ini.



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。 
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Lima.
Sūtra ke-9 dari varga XXXIII, “Lima Raja” (五王品).
Tiada padanan Pāli, tetapi bandingkan AN V.23: 3–6.

Sutra tentang Berkelana dan Menetap (1)

《去住經》(1) 

Ekottara Agama Anguttara Nikaya

聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「若有比丘,恒一處止,有五非法。云何為五?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada lima hal bukan-dharma (adharma) yang dilakukan oleh bhikṣu yang selalu menetap di satu tempat. Apakah kelima hal tersebut?

於是比丘一處住者,意著屋舍,畏恐人奪;
Bhikṣu yang menetap di satu tempat pikirannya melekat pada tempat tinggalnya, dan ia khawatir orang lain merebutnya;

或意著財產,復恐人奪;
atau pikirannya melekat pada harta kekayaannya, dan ia khawatir juga orang lain merebutnya;

或多集物,猶如白衣;
atau ia akan mengumpulkan berbagai macam benda seperti seorang perumah-tangga;

貪著親親,不欲使人至親親家;
dengan serakah ia akan membuat koneksi dan melekat dengan beragam kenalan, serta takkan membiarkan orang lain berhubungan dengan kenalannya itu;

恒共白衣,而相往來。
dengan umat awam, ia akan gemar senantiasa kunjung-mengunjungi.

是謂!比丘。一處住人,有此五非法。是故!諸比丘。當求方便,勿一處住!
Inilah, para bhikṣu, lima hal bukan-dharma yang dilakukan oleh orang yang menetap di satu tempat. Oleh sebab itu, para bhikṣu, berupayalah agar jangan menetap di satu tempat.



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。 
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Lima.
Sūtra ke-8 dari varga XXXIII, “Lima Raja” (五王品).
Tiada padanan Pāli, tetapi bandingkan AN V.23: 3–6.

Sūtra tentang Penyakit

《病經¹

Ekottara Agama Ayurveda

聞如是:
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衞國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「有三大患。云何為三?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada tiga jenis penyakit utama. Apakah ketiganya itu?

所謂:
Yaitu:

風為大患、 penyakit utama karena [ketidakseimbangan] angin,
痰為大患、 penyakit utama karena [ketidakseimbangan] lendir, dan
冷為大患。 penyakit utama karena [ketidakseimbangan] hawa dingin².

是謂!比丘。有此三大患。
Inilah, para bhikṣu, ketiga jenis penyakit utama.



「然復,此三大患,有三良藥。云何為三?
“Selain itu, ketiga jenis penyakit utama ini memiliki tiga obat penawar. Apakah ketiganya itu?

若風患者,酥為良藥,及酥所作飯食。
Jika seseorang sakit karena [ketidakseimbangan] angin, maka mentega yang dimurnikan adalah penawarnya, serta berbagai makanan yang dibuat dengan mentega yang dimurnikan.

若痰患者,蜜為良藥,及蜜所作飯食。
Jika seseorang sakit karena [ketidakseimbangan] lendir, maka madu adalah penawarnya, serta berbagai makanan yang dibuat dengan madu.

若冷患者,油為良藥,及油所作飯食。
Jika seseorang sakit karena [ketidakseimbangan] hawa dingin, maka minyak wijen adalah penawarnya, serta berbagai makanan yang dibuat dengan minyak wijen³.

是謂!比丘。此三大患,有此三藥。
Inilah, para bhikṣu, ketiga obat penawar untuk tiga penyakit utama.



「如是!比丘。亦有此三大患。云何為三?
"Demikian pula, para bhikṣu, ada tiga jenis penyakit utama lainnya. Apakah ketiganya itu?

所謂:
Yaitu:

貪欲、 nafsu (rāga),
瞋恚、 kebencian (dveṣa), dan
愚癡。 kebodohan (moha).

是謂!比丘。有此三大患。
Inilah, para bhikṣu, ketiga jenis penyakit utama.



「然復,此三大患,有三良藥。云何為三?
“Selain itu, ketiga jenis penyakit utama ini memiliki tiga obat penawar. Apakah ketiganya itu?

若貪欲起時,以不淨往治,及思惟不淨道。
Tatkala nafsu timbul, maka obatilah dengan ketidakmurnian (aśubha), dengan jalan merenungkan ketidakmurnian (aśubhānusmṛti).

瞋恚大患者,以慈心往治,及思惟慈心道。
Untuk penyakit utama kebencian, obatilah dengan cinta kasih (maitrā), dengan jalan merenungkan cinta kasih (maitrānusmṛti).

愚癡大患者,以智慧往治,及因緣所起道。
Untuk penyakit utama kebodohan, obatilah dengan kebijaksanaan (prajñā), dengan jalan merenungkan kemunculan saling bergantungan dari sebab-musabab (pratītyasamutpāda).

是謂!比丘。此三大患,有此三藥。是故!比丘。當求方便,索此三藥。
Inilah, para bhikṣu, ketiga obat penawar untuk tiga penyakit utama. Oleh sebab itu, para bhikṣu, berupayalah untuk memperoleh ketiga obat ini.



「如是!比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Tiga.
Sūtra ke-7 dari varga XXI, “Tiga Permata” (三寶品).
Tiada padanan Pāli.






CATATAN:

¹ “Penyakit” di sini merujuk pada tiga kekotoran batin 一 nafsu, kebencian, dan kebodohan 一 yang dianalogikan dengan ketidakseimbangan tiga cairan humor (tridoṣa) dalam tubuh. Sūtra ini tidak memiliki padanan dalam Kanon Pali, akan tetapi terjemahan lain dapat ditemukan pada koleksi ekottara lain dalam Tripiṭaka Tionghoa, yakni Ch’i-ch’u San-kuan ching 《七處三觀經》 (T. № 150A) sūtra ke-45, yang diterjemahkan oleh An Shih-kao.

² Dalam filosofi Ayurveda India ketiga humor terdiri atas: angin (vāta atau vayu), empedu (pitta), dan lendir (śleṣma atau kapha). Angin memiliki esensi nafas (prāṇa), empedu memiliki esensi panas (teja), dan lendir memiliki esensi kelembapan (oja). Pada terjemahan ini terdapat kerancuan antara pitta (diterjemahkan sebagai 痰 ‘lendir’) dengan śleṣma (diterjemahkan sebagai 冷 ‘hawa dingin’). Terjemahan Ch’i-ch’u San-kuan ching lebih tepat, yakni 風 ‘angin’, 熱 ‘hawa panas’, dan 寒 ‘hawa sejuk’ 一 merujuk pada esensi ketiga humor.

³ Lagi-lagi, bukan hanya tridoṣa yang diterjemahkan rancu, ketiga substansi penawarnya pun rancu di sini. Menurut teori Ayurveda, seharusnya vāta ditawarkan dengan minyak wijen (taila), pitta dengan mentega yang dimurnikan (sarpis), dan śleṣma dengan madu (madhu). Bandingkan dengan daftar pada Ch’i-ch’u San-kuan ching: 風大病——麻油,熱大病——酪酥,寒大病——蜜。


Mentega yang dimurnikan: lebih dikenal dengan sebutan populer “minyak samin” atau ghee dalam bahasa Hindi.

Sutra tentang Menghormati Buddha

《禮佛經》






聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「承事禮佛,有五事功德。云何為五?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada lima manfaat yang diperoleh dari melayani dan menghormati Buddha. Apakah kelimanya itu?

一者、端政。
1. Rupa yang menarik.

二者、好聲。
2. Suara yang indah.

三者、多財饒寶。
3. Harta kekayaan yang berlimpah.

四者、生長者家。
4. Terlahir dalam keluarga pemuka masyarakat.

五者、身壞命終,生善處、天上。
5. Setelah tubuh jasmani rusak dan hidup berakhir, lahir kembali di tempat yang baik atau di surga.



「所以然者?如來無與等也。如來有信、有戒、有聞、有慧、有善色成就。是故成就五功德。
“Mengapa demikian? Karena tiada yang sebanding dengan Tathāgata; Tathāgata memiliki kesempurnaan dalam keyakinan, moralitas, pendengaran, kebijaksanaan, dan kerupawanan. Oleh sebab itulah, lima manfaat di atas tersempurnakan.



「復以何因緣禮佛而得端正?以見佛形像已,發歡喜心。以此因緣,而得端正。
“Dan apakah sebabnya dengan menghormati Buddha seseorang memperoleh rupa yang menarik? Setelah seseorang melihat Buddharūpa, timbul kebahagiaan dalam batinnya. Karena sebab inilah, maka ia memperoleh rupa yang menarik.

Ekottara Agama flower offering puja

「復以何因緣得好音聲?以見如來形像已,三自稱號:
“Dan apakah sebabnya seseorang memiliki suara yang indah? Setelah melihat rupa Tathāgata, seseorang mengucapkan tiga kali:

『南無如來·至真·等正覺!』
NAMAS TATHĀGATĀYA ARHATE SAMYAK-SABUDDHĀYA! (3×)
(‘Terpujilah Tathāgata, sang Arhat, yang Tercerahkan Sempurna’). 

以此因緣,得好音聲。
Karena sebab inilah, maka ia memiliki suara yang indah.

Ekottara Agama praising Buddha paritta

「復以何因緣多財饒寶?緣彼如來,而作大施,散華、然燈、及餘所施之物。以此因緣,獲大財寶。
“Dan apakah sebabnya seseorang memperoleh harta kekayaan yang berlimpah? Demi Tathāgata seseorang melakukan dāna yang besar, menaburkan bunga, menyalakan pelita, dan memberikan berbagai benda lainnya. Karena sebab inilah, maka ia memperoleh harta kekayaan yang berlimpah.

Ekottara Agama dana alms

「復以何因緣生長者家?若見如來形已,心無染著,右膝著地,長跪叉手,至心禮佛。以此因緣,生長者家。
“Dan apakah sebabnya seseorang terlahir dalam keluarga pemuka masyarakat? Setelah seseorang melihat rupa Tathāgata, batinnya terbebas dari kemelekatan. Dengan lutut kanan menyentuh lantai, ia berlutut dan berañjali, menyembah Buddha dengan sungguh hati. Karena sebab inilah, maka ia terlahir dalam keluarga pemuka masyarakat.

Ekottara Agama wise paritta

「復以何因緣身壞命終,生善處、天上?諸佛世尊常法:諸有眾生,以五事因緣,禮如來者,便生善處、天上。
“Dan apakah sebabnya setelah tubuh jasmaninya rusak dan hidupnya berakhir, seseorang lahir kembali di tempat yang baik atau di surga? Merupakan hukum yang abadi bagi para Buddha-Bhagavan bahwa apabila terdapat makhluk yang dengan kelima sebab ini menghormati Tathāgata, maka ia akan lahir kembali di tempat yang baik atau di surga.



「是謂!比丘。有此五因緣禮佛功德。是故!諸比丘。若有善男子、善女人,欲禮佛者,當求方便,成此五功德。
“Inilah, para bhikṣu, manfaat yang dihasilkan dari menghormati Buddha dengan lima sebab. Oleh karenanya, para bhikṣu, jikalau terdapat putra dan putri berbudi yang hendak menghormati Buddha, mereka harus berupaya agar lima manfaat ini menjadi sempurna.



「如是!比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Lima.
Sūtra ke-3 dari varga XXXII, “Timbunan Kebaikan” (善聚品).
Tiada padanan Pāli.

TUJUAN KEMUNCULAN TATHAGATA DI DUNIA


Ekottara Agama baby Buddha Tathagata appears in the world

聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「如來出現世時,必當為五事。云何為五?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Kemunculan Tathāgata di dunia ialah demi lima hal. Apakah kelima hal tersebut?

一者、當轉法輪。
1. Untuk memutar Roda Dharma.

二者、當度父母。
2. Demi menyelamatkan orangtua-Nya.

三者、無信之人,立於信地。
3. Untuk membangun dasar keyakinan bagi orang-orang yang tidak percaya.

四者、未發菩薩意,使發菩薩心。
4. Agar mereka yang belum memiliki pikiran bodhisattva membangkitkan Batin Pencerahan.

五者、當授將來佛決。
5. Untuk memberikan prediksi (vyākaraṇa) pencapaian Kebuddhaan di masa datang.



「若如來出現世時,當為此五事。是故!諸比丘。當起慈心向於如來。
“Tathāgata muncul di dunia ialah demi kelima hal ini. Oleh sebab itu, para bhikṣu, kalian haruslah membangkitkan batin penuh sayang terhadap Tathāgata.



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。 
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Lima.
Sūtra ke-2 dari varga XXXV, “Kumpulan Pandangan Salah” (邪聚品).
Tiada padanan Pāli.

Jenis-jenis orang yang dapat menerima Dharma dan yang tidak


Ekottara Agama monk advice bhikkhu rosary

聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「有二人不能善說法語。云何為二人?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada dua orang yang kepadanya ucapan Dharma takkan dapat disampaikan dengan baik. Apakah keduanya itu?

無信之人,與說信法。此事甚難。
Orang yang tidak berkeyakinan, yang kepadanya diterangkan Dharma tentang keyakinan — ini adalah hal yang amat sukar.

慳貪之人,與說施法。此亦甚難。
Orang yang kikir dan serakah, yang kepadanya diterangkan Dharma tentang berderma — ini pun hal yang amat sukar.



「若復,比丘。無信之人,與說信法,便興瞋恚,起傷害心。猶如狗惡,加復傷鼻,倍更瞋恚。諸比丘。此亦如是!無信之人,與說信法,便起瞋恚,生傷害心。
“Seandainya, para bhikṣu, kepada orang yang tidak berkeyakinan diterangkan Dharma tentang keyakinan, maka akan timbul kebencian dan niat untuk mencelakai dalam batinnya. Ibarat anjing galak, jika dilukai hidungnya, maka bertambah-tambahlah kebenciannya. Para bhikṣu, hal ini pun demikian: orang yang tidak berkeyakinan, apabila kepadanya diterangkan Dharma tentang keyakinan, maka akan timbul kebencian dan niat untuk mencelakai dalam batinnya.

若復,比丘。慳貪之人,與說施法,便生瞋恚,起傷害心。猶如癰瘡未熟,復加刀割,痛不可忍。此亦如是!慳貪之人,與說施法,倍復瞋恚,起傷害心。
Seandainya, para bhikṣu, kepada orang yang kikir dan serakah diterangkan Dharma tentang berderma, maka akan timbul kebencian dan niat untuk mencelakai dalam batinnya. Ibarat bisul yang belum matang, jika dipotong dengan pisau, maka takkan tertahankan sakitnya. Hal ini pun demikian: orang yang kikir dan serakah, apabila kepadanya diterangkan Dharma tentang berderma, maka akan timbul kebencian dan niat untuk mencelakai dalam batinnya.

是謂!比丘。有此二人,難為說法。
Inilah, para bhikṣu, dua orang yang kepadanya Dharma sukar diterangkan.



「復次!比丘。有二人易為說法。云何為二?
“Selain itu, para bhikṣu, ada dua orang yang kepadanya Dharma mudah diterangkan. Apakah keduanya itu?

有信之人,與說信法。
Orang yang berkeyakinan, yang kepadanya diterangkan Dharma tentang keyakinan.

不慳貪人,與說施法。
Orang yang tidak kikir dan serakah, yang kepadanya diterangkan Dharma tentang berderma.



「若,比丘。有信之人,與說信法,便得歡喜,意不變悔。猶如有病之人,與說除病之藥,便得平復。此亦如是!有信之人,與說信法,便得歡喜,心不改變。
“Seandainya, para bhikṣu, kepada orang yang berkeyakinan diterangkan Dharma tentang keyakinan, maka ia akan bergembira dan pikirannya takkan berubah jadi penyesalan. Ibarat orang yang berpenyakit, jika diterangkan tentang obat untuk menyingkirkan penyakitnya, maka ia pun dapat pulih kembali. Hal ini pun demikian: orang yang berkeyakinan, apabila kepadanya diterangkan Dharma tentang keyakinan, maka ia akan bergembira dan batinnya takkan berubah.

若復無貪之人,與說施法,即得歡喜,無有悔心。猶如有男女端正,自喜沐浴手面。復有人來,持好華奉上,倍有顏色。復以好衣服飾,奉上其人。彼人得已,益懷歡喜。此亦如是!無慳貪人,與說施法,便得歡喜,無有悔心。
Seandainya kepada orang yang tidak serakah diterangkan Dharma tentang berderma, maka ia akan bergembira dan takkan menyesal. Ibarat pria atau wanita yang rupawan, yang senang mandi dan membersihkan tangan dan mukanya, lalu datang padanya seorang yang membawa bunga yang indah dan memakaikannya, sehingga bertambahlah kerupawanan pria atau wanita tersebut. Pria atau wanita tersebut pun lalu dipakaikan baju dan perhiasan yang bagus sehingga, setelah memperoleh semuanya, semakin bertambah kegembiraannya. Hal ini pun demikian: orang yang tidak kikir dan serakah, apabila kepadanya diterangkan Dharma tentang berderma, maka ia akan bergembira dan takkan menyesal.

是謂!比丘。有此二人,易為說法。是故!諸比丘。當學有信;亦當學布施,莫有慳貪!
Inilah, para bhikṣu, dua orang yang kepadanya Dharma mudah diterangkan. Oleh sebab itu, para bhikṣu, belajarlah untuk memiliki keyakinan; belajarlah pula untuk memberi derma, jangan kikir dan serakah!



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。 
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Dua.
Sūtra ke-9 dari varga XX, “Sahabat yang Baik” (善知識品).
Tiada padanan Pāli.

AVAVADA-PRATIMOKSA DARI TUJUH BUDDHA

Prātimokṣasūtra dari berbagai mazhab biasanya memuat nasihat-nasihat (avavāda) tujuh Buddha yang diletakkan di bagian akhir (kecuali Prātimokṣasūtra mazhab Kāśyapīya [T. № 1460], yang menempatkannya di muka). Urutan gāthā-gāthā ini berbeda-beda antara prātimokṣa mazhab yang satu dengan yang lainnya. Di sini disajikan perbandingan terjemahan dari Ekottara Āgama varga XLVIII sūtra ke-2 dengan Dharmaguptaka Prātimokṣasūtra (T. № 1429 & 1430). Padanan Sanskerta dari Udanavarga juga diberikan walaupun kadang-kadang terdapat perbedaan bacaan (misalnya pada № 3).



Bandingkan Dhammapada Pāli 184.

一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
     EĀ      Dh.Prat.          Udv (Skt.)
一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
忍辱為第一    忍辱第一道    kṣāntiḥ paramaṃ tapas titīkṣā
佛說無為最    佛說無為最    nirvāṇaṃ paramaṃ vadanti buddhāḥ |
不以剃鬚髮    出家惱他人    na hi pravrajitaḥ paropatāpī
害他為沙門    不名為沙門    śramaṇo bhavati paraṃ viheṭhayan vai ||26:2||




一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
     EĀ      Dh.Prat.          Udv (Skt.)
一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
若眼見非邪    譬如明眼人    cakṣuṣmān viṣamānī iva
慧者護不著    能避嶮惡道    vidyamāne parākramet |
棄捐於眾惡    世有聰明人    paṇḍito jīvaloke ’smin
在世為黠慧    能遠離諸惡    pāpāni parivarjayet ||28:13||



Udanavarga agak berbeda pada baris a dan f dengan teks-teks Sanskerta umumnya: anopavādī ‘nopaghātī dan etad buddhasya śāsanam (atau buddhānuśāsanam). Bandingkan Dhammapada Pāli 185.

一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
     EĀ      Dh.Prat.          Udv (Skt.)
一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
不害亦不非    不謗亦不嫉    saṃtuṣṭir indriyair guptiḥ
奉行於大戒    當奉行於戒    prātimokṣe ca saṃvaraḥ |
於食知止足    飲食知止足    mātrajñatā ca bhakteṣu
床座亦復然    常樂在空閑    prāntaṃ ca śayanāsanam |
執志為專一    心定樂精進    adhicitte samāyogaṃ
是則諸佛教    是名諸佛教    yasyāsau bhikṣur ucyate ||32:27||



Bandingkan Dhammapada Pāli 49–50.

一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
     EĀ      Dh.Prat.          Udv (Skt.)
一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
譬如蜂採華    譬如蜂採華    yathāpi bhramaraḥ puṣpād
其色甚香潔    不壞色與香    varṇagandhāv aheṭhayan |
以味惠施他    但取其味去    paraiti rasaṃ ādāya
道士遊聚落    比丘入聚落    tathā grāmān muniś caret ||
不誹謗於人    不違戾他事    na pareṣāṃ vilomāni
亦不觀是非    不觀作不作    na pareṣāṃ kṛtākṛtam |
但自觀身行    但自觀身行    ātmanas tu samīkṣeta
諦觀正不正    若正若不正    samāni viṣamāni ca ||18:8–9||




一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
     EĀ      Dh.Prat.          Udv (Skt.)
一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
執志莫輕戲    心莫作放逸    adhicetasi mā pramadyata
當學尊寂道    聖法當勤學    pratataṃ maunapadeṣu śikṣata |
賢者無愁憂    如是無憂愁    śokā na bhavanti tāyino
常滅志所念    心定入涅槃    hy upaśāntasya sadā smṛtātmanaḥ ||4:7||



Bandingkan Dhammapada Pāli 183.

一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
     EĀ      Dh.Prat.          Udv (Skt.)
一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
一切惡莫作    一切惡莫作    sarvapāpasyākaraṇaṃ
當奉行其善    當奉行諸善    kuśalasyopasampadaḥ |
自淨其志意    自淨其志意    svacitta paryavadanam
是則諸佛教    是則諸佛教    etad buddhasya śāsanam ||28:1||



Terjemahan Dharmaguptaka Prātimokṣasūtra memparafrase menjadi enam baris. Bandingkan Dhammapada Pāli 281.

一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
     EĀ      Dh.Prat.          Udv (Skt.)
一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一一
護口意清淨    善護於口言    vācānurakṣī manasā susaṃvṛtaḥ
身行亦清淨    自淨其志意    kāyena caivākuśalaṃ na kuryāt |
淨此三行跡    身莫作諸惡    etāṃ śubhāṃ karma pathāṃ viśodhayann
修行仙人道    此三業道淨    ārādhayen mārgam ṛṣi praveditam ||7:12||
         能得如是行
         是大仙人道