Translate

Senin, 19 Agustus 2013

Ritual posadha yang mula-mula

Sūtra yang tidak ada padanan persisnya dalam kanon Pāli ini memiliki kemiripan dengan setengah bagian awal Uposatha Sutta (AN VIII.2: 10), di mana Buddha menolak membacakan prātimokṣa karena mulai terdapat bhikṣu-bhikṣu yang tidak murni di dalam saṅgha. Di sini nama-nama mereka disebutkan: Aśvaka dan Punarvasu — kedua pemimpin utama dari kelompok enam bhikṣu (ṣaḍvargika) pelanggar vinaya.

Namun, berbeda dengan versi Pāli, yang mengibaratkan keunggulan dari Dharma-Vinaya dengan mahāsamudra yang disenangi para asura, bagian akhir sūtra ini menceritakan tentang upacara poṣadha dalam bentuk paling awal, di mana enam Buddha sebelum Śākyamuni dan Beliau sendiri membacakan prātimokṣa hanya dalam bentuk nasihat-nasihat (avavāda). Urutan gāthā-gātha nasihat ketujuh Buddha yang terdapat di sini sangat bersesuaian dengan yang terdapat dalam Dharmaguptaka Prātimokṣasūtra (T. № 1429 & 1430). Di samping itu, di sini disebutkan 250 śīla yang ditetapkan Buddha. Hanya prātimokṣasūtra kaum Dharmaguptakalah yang jumlah bhikṣu-śīlanya 250. Walau demikian, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan afiliasi mazhab dari teks Ekottara Āgama ini.

(Untuk perbandingan terjemahan avavāda-prātimokṣa dalam sūtra ini dengan Dharmaguptaka Prātimokṣasūtra, lihat di sini.)

Ekottara Agama seven Buddhas






聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊十五日說戒時,將諸比丘,前後圍遶,往詣普會講堂。
Pada saat itu, tatkala hari kelimabelas, yang merupakan waktu pembacaan prātimokṣa, Bhagavan menuju ke aula ceramah umum, dengan dikelilingi oleh para bhikṣu di depan dan belakang-Nya.

爾時,世尊默然觀察,諸聖眾寂寞不語。
Pada saat itu Bhagavan berdiam diri dan memperhatikan; saṅgha para suci pun senyap tanpa berkata-kata.



是時,阿難白佛言:「今日聖眾盡集講堂。唯然!世尊。當與諸比丘說禁戒。」
Lalu berkatalah Ānanda kepada Buddha: “Hari ini saṅgha para suci berhimpun di aula ceramah. Berkenanlah kiranya, ya Bhagavan, membacakan prātimokṣa demi para bhikṣu.”

爾時,世尊亦復默然不語。
Maka Bhagavan kembali berdiam tanpa berkata-kata.



是時,阿難須臾復白佛言:「今正是時,宜說禁戒。初夜欲盡。」
Sejenak kemudian berkatalah kembali Ānanda kepada Buddha: “Sekaranglah saat yang tepat; bacakanlah prātimokṣa sebab waktu jaga pertama hampir berlalu.”

爾時,世尊復默不語。
Maka Bhagavan kembali berdiam tanpa berkata-kata.



爾時,阿難須臾復白佛言:「中夜欲竟,眾僧勞頓。唯願!世尊。以時說戒。」
Sejenak kemudian berkatalah kembali Ānanda kepada Buddha: “Waktu jaga pertengahan hampir selesai, dan saṅgha pun tampak lelah. Berkenanlah kiranya, ya Bhagavan, membacakan prātimokṣa segera.”

爾時,世尊復默然不語。
Maka Bhagavan kembali berdiam tanpa berkata-kata.



是時,阿難須臾復白佛言:「後夜欲盡。唯願!世尊。以時說戒。」
Sejenak kemudian berkatalah kembali Ānanda kepada Buddha: “Waktu jaga terakhir hampir selesai. Berkenanlah kiranya, ya Bhagavan, membacakan prātimokṣa segera¹.”



佛告阿難:「眾中不淨者,故不說戒。
Buddha pun bersabda kepada Ānanda: “Persamuhan ini tidak murni, oleh sebab itulah Aku tidak membacakan prātimokṣa.

今聽上座,使說禁戒。
Mulai sekarang Kuizinkan para senior (sthavira) untuk membacakan prātimokṣa.

若僧上座不堪任說戒者,聽持律說禁戒。
Apabila di antara saṅgha tidak terdapat senior yang mampu membacakan prātimokṣa, Kuizinkan seorang pemegang vinaya untuk membacakan prātimokṣa.

若無持律者,其能誦戒通利者,當唱之使說戒。
Apabila tiada pemegang vinaya, maka siapa pun yang dapat membacakan prātimokṣa dengan fasih hendaknya dimohon untuk membacakan prātimokṣa.

自今以後,如來更不說戒。眾中不淨,如來於中說戒,彼人頭破為七分,如彼酬羅果無異!」
Sejak saat ini Tathāgata tidak akan lagi membacakan prātimokṣa. Sebab jikalau di dalam persamuhan yang tidak murni Tathāgata membacakan prātimokṣa, maka pecahlah kepala orang tersebut menjadi tujuh bagian, bagaikan buah ch’ou-lo² layaknya.”



是時,阿難悲泣交集,並作是說:「聖眾今日便為孤窮!如來正法,去何速駛?不淨之人,出何速疾?」
Maka Ānanda pun meratapi himpunan itu seraya berkata: “Oh, sebatang karalah saṅgha para suci pada hari ini! Mengapakah Ajaran Benar dari Tathāgata berlalu demikian segeranya? Mengapakah orang yang tidak murni muncul demikian cepatnya?”



是時,大目揵連便作是念:「此眾中何等毀法之人,在此眾中,乃令如來不說禁戒?」
Kemudian pikiran berikut timbul pada Mahā Maudgalyāyana: “Perusak Dharma macam manakah yang ada dalam persamuhan ini sehingga Tathāgata tidak berkenan membacakan prātimokṣa?”



是時,大目揵連入三昧定,遍觀聖眾心中瑕穢。
Maka Mahā Maudgalyāyana pun memasuki samādhi, mengamati kalau-kalau terdapat kekotoran dalam batin saṅgha para suci.

爾時,目連見馬師滿宿二比丘,在眾會中。
Pada saat itu tertampaklah olehnya dua orang bhikṣu, Aśvaka dan Punarvasu, berada dalam persamuhan tersebut.



是時,目連即從座起,至彼比丘所,而告之曰:「汝等速起,離此座中!如來見譏。由卿等故,如來不說禁戒。」
Lalu bangkitlah Maudgalyāyana dari tempat duduknya dan menghampiri kedua bhikṣu tersebut sambil berkata: “Lekaslah kalian bangun dan tinggalkan tempat duduk ini! Tathāgata telah memindai kalian. Karena kalianlah maka Tathāgata tidak berkenan membacakan prātimokṣa.”

爾時,二比丘默然不語。
Pada saat itu kedua bhikṣu tersebut terdiam tanpa berkata-kata.



是時,目連復再三告曰:「汝等速起,不須住此!」
Maudgalyāyana kembali memberitahu mereka hingga tiga kali: “Lekaslah kalian bangun dan jangan tinggal di sini!”

是時,彼比丘默然不對。
Bhikṣu-bhikṣu tersebut berdiam dan tidak menjawab.



是時,目連即前捉手,將至門外。還取門閉,前白佛言:「不淨比丘已將在外。唯然!世尊。時說禁戒。」
Maka Maudgalyāyana pun menangkap tangan mereka dan menghela mereka ke luar. Kemudian ia kembali, mengunci pintu, dan berkata kepada Buddha: “Bhikṣu-bhikṣu yang tidak murni telah dikeluarkan. Berkenanlah kiranya, ya Bhagavan, membacakan prātimokṣa dengan seketika!”



佛告目連:「止!止!目連。如來更不與比丘說戒,如來所說言不有二。還詣座所。」
Buddha pun bersabda kepada Maudgalyāyana: “Cukup, cukup, Maudgalyāyana! Tathāgata tidak akan lagi membacakan prātimokṣa untuk para bhikṣu. Ucapan Tathāgata takkan mendua. Kembalilah engkau ke tempat dudukmu.”



是時,目連復白佛言:「今此眾中已生瑕穢,我不堪任行維那法。唯願!世尊。更差餘人。」
Maudgalyāyana berkata lagi kepada Buddha: “Kini kekotoran telah muncul dalam persamuhan ini; saya tidak sanggup lagi menjalankan tugas sebagai pengawas (karmadāna). Berkenanlah kiranya, ya Bhagavan, menunjuk orang lain!”

爾時,世尊默然可之。
Pada saat itu Bhagavan berdiam dan meluluskan permohonannya.

是時,目連頭面禮世尊足,還就本座。
Maka bernamaskāralah Maudgalyāyana di bawah kaki Bhagavan dan kembali ke tempat duduknya.



是時,阿難白世尊言:「毘婆尸如來出現世時,聖眾多少?為經幾時,乃生瑕穢?乃至迦葉如來,弟子多少?云何說戒?」
Maka bertanyalah Ānanda kepada Bhagavan: “Tatkala Tathāgata Vipaśyin muncul di dunia, berapakah Persamuhan Suci yang diadakan? Setelah berapa lamakah baru muncul kekotoran [di dalam saṅgha]? Seterusnya hingga Tathagāta Kāśyapa, berapakah jumlah siswa-siswa Mereka? dan bagaimanakah Mereka membacakan prātimokṣa?”



佛告阿難:「九十一劫,有佛出世,名毘婆尸如來·至真·等正覺,出現世間。爾時,三會聖眾。
Buddha bersabda kepada Ānanda: “Sembilan puluh satu kalpa yang lalu adalah Buddha yang bernama Vipaśyin, seorang Tathāgata, Arhat, Samyaksaṃbuddha, yang muncul di dunia. Ketika itu diadakan tiga Persamuhan Suci.

初一會時,比丘有百十六萬八千聖眾。
Dalam Persamuhan pertama hadirlah saṅgha para suci, yang terdiri atas 1.168.000 bhikṣu.

第二會時,十六萬聖眾。
Dalam Persamuhan kedua hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 160.000.

第三會時,十萬聖眾,皆是阿羅漢。
Dalam Persamuhan ketiga hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 100.000. Semua bhikṣu tersebut adalah arhat.

彼佛壽八萬四千歲。百歲之中,聖眾清淨。彼佛恒以一偈為禁戒:
Buddha Vipaśyin memiliki usia hingga 84.000 tahun. Selama 100 tahun saṅgha Beliau murni, dan Beliau senantiasa mengucapkan sebait gāthā sebagai prātimokṣa:

『忍辱為第一  佛說無為最
 不以剃鬚髮  害他為沙門』

‘Kesabaran adalah yang terutama.
Buddha bersabda: yang tak berkondisilah yang tertinggi.
Ia, yang mencukur rambut dan jenggotnya, bukanlah
seorang śramaṇa jika masih mencelakai makhluk lain.’

是時,彼佛以此一偈,百歲之中,而為禁戒。已生瑕穢,便立禁戒。
Pada saat itu Beliau hanya mengucapkan sebait gāthā ini selama 100 tahun sebagai prātimokṣa. Dan setelah muculnya kekotoran [di dalam saṅgha], barulah Beliau mulai menetapkan śīla-śīla.

Ekottara Agama Vipasyin Vipassi



「復於三十一劫中,有佛名試詰如來·至真·等正覺,出現於世。爾時,亦復三會聖眾。
“Selanjutnya, tiga puluh satu kalpa yang lalu adalah Buddha bernama Śikhin, seorang Tathāgata, Arhat, Samyaksaṃbuddha, yang muncul di dunia. Pada saat itu tiga Persamuhan Suci diadakan.

初一會時,有十六萬聖眾。
Dalam Persamuhan pertama hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 160.000.

第二會時,十四萬聖眾。
Dalam Persamuhan kedua hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 140.000.

第三會時,十萬聖眾。
Dalam Persamuhan ketiga hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 100.000.

彼佛爾時,八十年中,清淨無瑕穢。亦說一偈:
Pada masa Beliau [saṅgha] murni tanpa kekotoran selama 80 tahun, dan Beliau pun mengucapkan sebait gāthā:

『若眼見非邪  慧者護不著
 
棄捐於眾惡  在世為黠慧』

‘Bagaikan orang yang memiliki mata mencari jalan agar tak tersesat,
demikian pula orang bijak berjaga dan tidak melekat.
Dengan meninggalkan berbagai bentuk kejahatan,
seseorang akan menjadi yang paling bijaksana di dunia.’

爾時,彼佛八十年中說此一偈。後有瑕穢,便立禁戒。
Pada saat itu Beliau hanya mengucapkan sebait gāthā ini selama 80 tahun. Setelah munculnya kekotoran [di dalam saṅgha], barulah Beliau mulai menetapkan śīla-śīla.

爾時,試詰佛壽七萬歲。
Adapun Buddha Śikhin memiliki usia hingga 70.000 tahun.

Ekottara Agama Sikhin Sikhi



「於彼劫中,復有佛出現世間,名曰毘舍羅婆,亦三會聖眾。
“Selanjutnya, masih dalam kalpa yang sama, muncullah di dunia ini seorang Buddha yang bernama Viśvabhu. Tiga Persamuhan Suci juga diadakan.

初會之時,十萬聖眾,盡是羅漢。
Dalam Persamuhan pertama hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 100.000, dan semuanya merupakan arhat.

第二會時,八萬羅漢。
Dalam Persamuhan kedua hadirlah 80.000 arhat.

第三會時,七萬羅漢,諸漏已盡。
Dalam Persamuhan ketiga hadirlah 70.000 arhat yang telah mengakhiri segala kebocoran batin (kṣīṇāsrava).

毘舍羅婆如來,七十年中,無瑕穢。爾時,復以一偈為禁戒:
Pada masa Tathāgata Viśvabhu, selama 70 tahun tiada kekotoran [di dalam saṅgha]. Pada saat itu Beliau mengucapkan sebait gāthā sebagai prātimokṣa:

『不害亦不非  奉行於大戒
 於食知止足  床座亦復然
 執志為專一  是則諸佛教』

‘Tidak mencelakai, tidak menghina,
menjunjung segala aturan [sesuai prātimokṣa],
mengetahui batas dalam hal makan,
demikian pula dalam hal tempat tinggal,
memusatkan batin untuk meraih yang tertinggi
— inilah ajaran para Buddha.’

七十年中,以此一偈為禁戒。後有瑕穢,便立禁戒。
Selama 70 tahun hanya sebait gāthā inilah yang menjadi prātimokṣa. Setelah muculnya kekotoran [di dalam saṅgha], barulah Beliau mulai menetapkan śīla-śīla.

毘舍羅婆如來壽七萬歲。
Tathāgata Viśvabhu berusia hingga 70.000 tahun.

Ekottara Agama Visvabhu Vessabhu



「於此賢劫中,有佛出世,名曰拘樓孫如來,出現世間。爾時,二會聖眾。
Kemudian, dalam Bhadra Kalpa kini, adalah seorang Buddha bernama Krakucchanda yang muncul di dunia. Pada saat itu dua Persamuhan Suci diadakan.

初會之時,七萬聖眾,皆是阿羅漢。
Dalam Persamuhan pertama hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 70.000, dan semuanya merupakan arhat.

第二會時,六萬阿羅漢。
Dalam Persamuhan kedua hadirlah 60.000 arhat.

彼佛爾時,六十年中,無有瑕穢。彼佛爾時,以二偈以為禁戒:
Pada masa Beliau, selama 60 tahun tiada kekotoran [di dalam saṅgha]. Ketika itu pun Beliau mengucapkan dua bait gāthā sebagai prātimokṣa:

『譬如蜂採華  其色甚香潔
 以味惠施他  道士遊聚落
 不誹謗於人  亦不觀是非
 但自觀身行  諦觀正不正』

‘Bagaikan bunga yang dihinggapi lebah
tetap bersih baik warna maupun baunya,
hanya rasa (madunya) saja yang ia berikan.
Demikianlah desa yang disinggahi seorang Muni.

Janganlah memfitnah orang lain;
jangan pula memperhatikan kebenaran atau kesalahannya.
Tetapi, perhatikanlah apa yang dikerjakan diri sendiri:
apakah sudah tepat atau belum?’

六十年中說此二偈,以為禁戒。自此以來,以有瑕穢,便立禁戒。
Selama 60 tahun Beliau mengucapkan dua bait gāthā ini sebagai prātimokṣa. Sejak saat itu, kemudian muncullah kekotoran [di dalam saṅgha] sehingga Beliau mulai menetapkan śīla-śīla.

彼佛壽六萬歲。
Adapun Beliau memiliki usia hingga 60.000 tahun.

Ekottara Agama Kakusandha Krakucchanda



「於此賢劫中,有佛出世,名曰拘那含牟尼如來·至真·等正覺。爾時,二會聖眾。
“Selanjutnya, masih dalam Bhadra Kalpa ini juga, muncullah di dunia ini Buddha yang bernama Kanakamuni, seorang Tathāgata, Arhat, Samyaksaṃbuddha. Pada saat itu dua Persamuhan Suci diadakan.

初會之時,六十萬聖眾,皆是阿羅漢。
Dalam Persamuhan pertama hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 600.000, dan semuanya merupakan arhat.

第二會時,四十萬聖眾,皆是阿羅漢。
Dalam Persamuhan kedua hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 400.000³, dan semuanya merupakan arhat.

爾時,彼佛四十年中,無有瑕穢,以一偈為禁戒:
Pada saat itu, selama 40 tahun tiada kekotoran [di dalam saṅgha], dan Beliau pun mengucapkan sebait gāthā sebagai prātimokṣa:

『執志莫輕戲   當學尊寂道
 賢者無愁憂   常滅志所念』

‘Pusatkan batin dan jangan lengah,
pelajarilah Jalan para Muni —
maka engkau akan bebas dari kekhawatiran,
yakni keadaan batin yang tenang senantiasa dalam setiap momen.’

四十年中說此一偈,以為禁戒。自此以來,便有瑕穢,更立禁戒。
Selama 40 tahun Beliau mengucapkan sebait gāthā ini sebagai prātimokṣa. Sejak saat itu, kemudian muncullah kekotoran [di dalam saṅgha] sehingga Beliau mulai menetapkan śīla-śīla.

彼佛壽四萬歲。
Adapun Beliau memiliki usia hingga 40.000 tahun.

Ekottara Agama Kanakamuni Konagamana



「於此賢劫有佛,名為迦葉,出現世間。爾時,彼佛亦二會聖眾。
“Selanjutnya, masih dalam Bhadra Kalpa ini juga, adalah seorang Buddha bernama Kāśyapa yang muncul di dunia. Pada masa Beliau juga diadakan dua Persamuhan Suci.

初會之時,四十萬眾。
Dalam Persamuhan pertama hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 400.000.

第二會時,三十萬眾,皆是阿羅漢。
Dalam Persamuhan pertama hadirlah saṅgha para suci yang berjumlah 300.000, dan semuanya merupakan arhat.

二十年中,無有瑕穢,恒以一偈,以為禁戒:
Selama 20 tahun tiada kekotoran [di dalam saṅgha], dan Beliau pun senantiasa mengucapkan sebait gāthā sebagai prātimokṣa:

『一切惡莫作  當奉行其善
 自淨其志意  是則諸佛教』

‘Janganlah berbuat jahat,
laksanakanlah kebaikan,
murnikanlah batinmu sendiri
— inilah ajaran para Buddha.’

二十年中說此一偈,以為禁戒。犯禁之後,便立制限。
Selama 20 tahun Beliau mengucapkan sebait gāthā ini sebagai prātimokṣa. Setelah munculnya pelanggaran, barulah Beliau mulai menetapkan śīla-śīla.

爾時,迦葉佛壽二萬歲。
Adapun Buddha Kāśyapa berusia hingga 20.000 tahun.

Ekottara Agama Kasyapa Kassapa



「我今如來,出現於世。一會聖眾,千二百五十人。十二年中,無有瑕穢,亦以一偈為禁戒:
“Kini Aku, sang Tathāgata, muncul di dunia, dan terdapat satu Persamuhan para suci yang dihadiri oleh 1.250 orang. Selama 12 tahun tiada kekotoran [di dalam saṅgha], dan Aku pun mengucapkan sebait gāthā sebagai prātimokṣa:

『護口意清淨  身行亦清淨
 淨此三行跡  修行仙人道』

‘Hendaknya seseorang menjaga kemurnian ucapan dan pikirannya;
demikian pula kemurnian perbuatan jasmaninya.
Dengan memurnikan ketiga jalur perbuatan ini,
seseorang telah mempraktekkan Jalan para Ṛṣi.’

十二年中說此一偈,以為禁戒。以生犯律之人,轉有二百五十戒。
Selama 12 tahun Aku mengucapkan sebait gāthā ini sebagai prātimokṣa. Setelah munculnya orang yang melakukan pelanggaran vinaya, maka mulailah ada 250 śīla.

Ekottara Agama Sakyamuni Gotama Gautama



「自今以後,眾僧集會,啟白如律:
“Mulai saat ini, setelah saṅgha berhimpun, [pembaca prātimokṣa] hendaknya berseru sesuai vinaya:

『諸賢。咸聽!今十五日說戒。今僧忍者,眾僧和合,說禁戒。』
‘Para Bhadanta, kiranya semua mendengar! Kini ialah poṣadha hari kelimabelas. Jika saṅgha berkenan, maka aku akan membacakan prātimokṣa bagi saṅgha yang kini berhimpun.’

以啟此已,設有比丘有所說者,不應說戒,各共默然。若無語者,應為說戒。
Setelah berseru demikian, apabila terdapat bhikṣu yang ingin mengatakan sesuatu, maka janganlah membacakan prātimokṣa, dan masing-masing hendaknya berdiam. Apabila tiada yang ingin mengatakan sesuatu, maka bacakanlah prātimokṣa.

乃至說戒序後,復當問:
Seterusnya hingga pendahuluan (nidāna) prātimokṣa selesai diucapkan, tanyakanlah:

『諸賢。誰不清淨?』
‘Para Bhadanta, siapakah yang tidak murni?’

如是再三:『誰不清淨?』清淨者,默然持之。
Demikian tanyakanlah hingga tiga kali: ‘Siapakah yang tidak murni?’ Apabila semuanya murni, diam dan peganglah hal itu.

然今人壽命極短,盡壽不過百年。是故!阿難。善受持之。」
Walau demikian, usia manusia kini amatlah pendek, paling-paling tidak melampaui 100 tahun. Oleh sebab itu, Ānanda, terima dan pertahankanlah ini baik-baik!”



爾時,阿難白世尊言:「過去久遠,諸佛世尊壽命極長。犯律者少,無有瑕穢。然今人民壽命為極短少,不過十十。過去諸佛滅度之後,有遺法住世,為經幾時?」
Pada saat itu Ānanda berkata kepada Buddha: “Jauh di masa lampau, usia para Buddha-Bhagavan amatlah panjang. Yang melanggar vinaya sedikit, dan tiada kekotoran. Sebaliknya, usia manusia kini amat pendek, tidak melampaui 100 tahun. Setelah para Buddha di masa lampau parinirvāṇa, berapa lamakah Dharma yang Mereka wariskan bertahan di dunia?”



佛告阿難:「過去諸佛,滅度之後,法不久存。」
Buddha bersabda kepada Ānanda: “Setelah para Buddha di masa lampau parinirvāṇa, ajaran Mereka tidak bertahan lama.”



阿難白佛言:「設如來滅度之後,正法存世,當經幾時?」
Ānanda berkata kepada Buddha: “Setelah Tathāgata parinirvāṇa, berapa lamakah Saddharma akan bertahan di dunia?”



佛告阿難曰:「我滅度之後,法當久存。迦葉佛滅度後,遺法住七日中。
Buddha bersabda kepada Ānanda: “Setelah Aku parinirvāṇa, Dharma akan bertahan lama. Setelah Tathāgata Kāśyapa parinirvāṇa, Dharma yang diwariskan-Nya hanya bertahan 7 hari.

汝今,阿難,如來弟子為少乎?莫作是觀!東方弟子無數億千,南方弟子無數億千。
Dan kini, Ānanda, sedikitkah jumlah siswa-siswa Tathāgata? Janganlah memandang demikian! Di sebelah timur terdapat siswa-siswa-Ku yang jumlahnya ribuan koṭi tak terhitung; di sebelah selatan juga terdapat siswa-siswa-Ku yang jumlahnya ribuan koṭi tak terhitung.

是故!阿難。當建此意:『我釋迦文佛壽命極長。』所以然者?肉身雖取滅度,法身存在。此是其義,當念奉行!」
Oleh sebab itulah, Ānanda, bangunlah pemahaman demikian: ‘Usia Buddha kita, Śākyamuni, amatlah panjang.’ Mengapakah demikian? Sebab meskipun tubuh fisik-Ku telah tiada, namun tubuh Dharma-Ku senantiasa bertahan. Ingatlah dan renungkanlah selalu pemahaman ini!”



爾時,阿難及諸比丘,聞佛所說,歡喜奉行。
Pada saat Ānanda beserta para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Sepuluh.
Sūtra ke-2 dari varga XLVIII, “Sepuluh Perbuatan Jahat” (十不善品).
Tiada padanan Pāli.






CATATAN:

¹ Di kemudian hari ritual poṣadha pada waktu jaga terakhir (menjelang pagi) dilarang oleh Buddha sebab dikhawatirkan apabila pembacaan prātimokṣa belum selesai hingga matahari terbit, maka poṣadha meliputi dua hari — pergantian hari di India kuno dihitung mulai matahari terbit, bukan dari pukul 00.00.

² Tidak diketahui bentuk asli Sanskerta/bahasa-bahasa India lainnya. Kepala yang pecah tujuh dalam teks-teks Buddhis seringkali diumpamakan dengan bunga arjaka.

³ Atau 三十萬 ‘300.000’ menurut bacaan Tripiṭaka edisi Sung, Yüan, dan Ming. Aksara 十 dalam jumlah-jumlah hadirin Persamuhan Buddha Kanakamuni dan Kāśyapa barangkali merupakan salah salin yang sebaiknya ditiadakan. Angka-angka ini seharusnya semakin menurun: untuk Buddha Kanakamuni 60.000 dan 40.000 (30.000), dan untuk Buddha Kāśyapa 40.000 dan 30.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar