Translate

Sabtu, 10 Agustus 2019

PARA SISWA — Dekade Kesepuluh







「我聲聞中第一比丘,曉了星宿,預知吉凶,所謂那伽波羅比丘是。
“Di antara siswa-siswa-Ku, bhikṣu yang terunggul dalam mengetahui bintang dan manzilah, memprakirakan kemujuran dan kesialan, ialah Bhikṣu Na-ch’ieh-po-lo (Nāgapāla).

恒喜三昧,禪悅為食,所謂婆私吒比丘是。
Yang senantiasa senang akan samādhi, kegiuran dhyāna itu makanannya (dhyānaprīti āhāra), ialah Bhikṣu P’o-szŭ-cha (Vāsiṣṭha).

常以喜為食,所謂須夜奢比丘是。
Yang selalu menjadikan kegiuran sebagai makanan ialah Bhikṣu Hsü-yeh-shê (Suyaśas).

恒行忍辱,對至不起,所謂滿願盛明比丘是。
Yang senantiasa mempraktikkan kesabaran, tidak bangkit [melawan] ketika pertentangan tiba, ialah Bhikṣu Man-yüan Ch’êng-ming (‘Asa yang Terpenuhi, si Pengumpul Terang’)¹.

修習日光三昧,所謂彌奚比丘是。
Yang mengembangkan Samādhi Cahaya Mentari ialah Bhikṣu Mi-hsi (Meghiya).

明算術法,無有差錯,所謂尼拘留比丘是。
Yang mahir dalam kaidah seni berhitung, tiada ada selisih kesalahan, ialah Bhikṣu Ni-chü-liu (Nigrodha).

分別等智,恒不忘失,所謂鹿頭比丘是。
Yang memilah-milah dengan Pengetahuan Benar (samyag-ājñā), senantiasa tidak terlupakan atau terhilangkan, ialah Bhikṣu Lu-t’ou (‘Kepala Rusa’, Mr̥gaśiras).

得雷電三昧,不懷恐怖,所謂比丘是。
Yang mendapat Samādhi Petir Kilat tanpa merasa gentar ketakutan ialah Bhikṣu Ti (‘Lahan’, Bhūmija?).

觀了身本,所謂頭那比丘是。
Yang mengamati dan memahami akar dirinya ialah Bhikṣu T’ou-na (Droṇa).

最後取證得漏盡通,所謂須拔比丘是。」
Yang paling akhir mengambil realisasi dan mendapatkan penembusan pengakhiran kebocoran (āsravakṣayâbhijñā) ialah Bhikṣu Hsü-pa (Subhadra).”




(UDDĀNA:)

Na-ch’ieh, cha, shê-na²,
Mi-hsi, Ni-chü-liu,
Kepala Rusa, Lahan, T’ou-na,
Hsü-pa yang paling akhir.







此百賢聖,悉應廣演。
Keseratus orang bajik suciwan ini semuanya mesti dibahas lebih ekstensif.







—— Ekottara Āgama, Kelompok Satu.
Dekade ke-10 dari varga IV, “Para Siswa” (弟子品).
Padanan Pāli: AN I.14 (Etadagga Vagga).






CATATAN:

¹ Setengah bagian pertama nama ini barangkali berpadan dengan bentuk Pāli: Puṇṇamāsa. Dalam Kanon Pāli setidaknya ada dua arahat berbeda dengan nama itu. Mungkinkah tokoh kita di sini adalah salah satu dari mereka? Bagian kedua nama tokoh kita juga sukar direkonstruksi.

² Sukar ditafsirkan; kita mengharapkan singkatan untuk dua nama di sini. Shê 舍 mungkin untuk sukukata terakhir Hsü-yeh-she 須夜奢 di atas, walaupun menggunakan karakter yang berbeda. Sementara na tidak pasti sebab Man-yüan Ch’êng-ming pun tidak kita ketahui bentuk aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar