Translate

Minggu, 18 Agustus 2013

Pemberian yang berjasa dan yang tidak


Ekottara Agama berhala korban petilasan

聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:



一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.



爾時,世尊告諸比丘:「有五惠施不得其福。云何為五?
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Ada lima pemberian (dāna) yang tidak menghasilkan jasa. Apakah kelimanya itu?

一者、以刀施人。
1. Mendermakan senjata kepada orang lain.

二者、以毒施人。
2. Mendermakan racun kepada orang lain.

三者、以野牛施人。
3. Mendermakan sapi liar kepada orang lain.

四者、婬女施人。
4. Mendermakan pelacur kepada orang lain.

五者、造作神祠。
5. Mendirikan tempat pemujaan untuk dewa-dewa.

是謂!比丘。有此五施,不得其福。
Inilah, para bhikṣu, lima pemberian yang tidak menghasilkan jasa.



「比丘。當知!復有五施令得大福。云何為五?
“Para bhikṣu, ketahuilah! Ada lagi lima pemberian yang menghasilkan jasa besar. Apakah kelimanya itu?

一者、造作園觀。
1. Membuat taman peristirahatan.

二者、造作林樹。
2. Membuat hutan pepohonan.

三者、造作橋梁。
3. Membangun jembatan.

四者、造作大船。
4. Membuat perahu besar.

五者、與當來過去,造作房舍住處。
5. Mendirikan rumah pemondokan untuk musafir yang lewat di masa datang.

是謂!比丘。有此五事,令得其福。」
Inilah, para bhikṣu, lima pemberian yang menghasilkan jasa.”



爾時,世尊便說此偈:
Pada saat itu Bhagavan mengucapkan gāthā berikut¹:

「園觀施清涼  及作好橋梁
 河津渡人民  并作好房舍
 彼人日夜中  恒當受其福
 戒定以成就  此人必生天」

“Taman peristirahatan, yang memberikan kesejukan,
dan jembatan titian yang bagus buatannya,
penyeberang bagi orang banyak di sungai,
serta rumah pemondokan yang dibangun baik —

pendermanya sepanjang siang dan malam
akan menerima jasanya senantiasa.
Ditambah dengan menyempurnakan śīla dan samādhi,
orang tersebut pasti akan terlahir di surga.”



「是故!諸比丘。當念修行此五惠施。
“Oleh sebab itu, para bhikṣu, ingatlah selalu untuk mempraktekkan kelima pemberian ini.



「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”



爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.






—— Ekottara Āgama, Kelompok Lima.
Sūtra ke-3 dari varga XXXV, “Kumpulan Pandangan Salah” (邪聚品).
Tiada padanan Pāli.






CATATAN:

¹ Dua gāthā yang terkenal ini terdapat juga dalam varga XIX sutra ke-11, serta dalam berbagai bagian lain dari Tripiṭaka. Di sana gāthā ini diucapkan sebagai berkat terima kasih (anumodana) bagi Āmrapālī yang telah mendermakan kebun mangganya kepada saṅgha.

Kisah yang sama dapat dijumpai dalam Dharmaguptaka Vinaya 《四分律》 (T. vol. XXII, № 1428), “Civara skandhaka” (hlm. 856c). Sedangkan dalam “Śīla skandhaka” (hlm. 798b) gāthā ini diucapkan bagi Raja Bimbisāra yang telah mendermakan Hutan Bambu Karaṇḍa.

Dalam kanon Pāli dapat kita temukan, misalnya, pada sutta ke-47 (Vanaropa Sutta) dari Devatā Saṃyutta di Saṃyutta Nikāya:

Ārāmaropā vanaropā,
ye janā setukārakā,
Papañca udapānañca
ye dadanti upassayaṃ.

Tesaṃ divā ca ratto ca
sadā puññaṃ pavaḍḍhati,
Dhammaṭṭhā sīlasampannā
te janā saggagāminoti.

Sedangkan bentuk Sanskertanya dalam Satyasiddhi Śāstra kurang dua pada terakhir:

Ārāmaropā vanaropā
ye janāḥ setukārakāḥ |
prapāñcaivodapānañca
ye dadanti upāśrayam |
teṣāṁ divā ca rātriñca
sadā puṇyaṁ pravartate

Tidak ada komentar:

Posting Komentar