Ekottara Āgama menempatkan Dhvajāgra Sūtra yang terkenal ini pada kelompok tiga. Alhasil, hanya panji-panji tiga dewa yang disebut di sini, sebagai pembanding panji-panji tertinggi Buddha, Dharma, dan Saṅgha. Tidak seperti padanan Pālinya, sūtra ini tidak memiliki gāthā di akhir sebagai penutup.
《幢經》
聞如是。
Demikianlah yang telah kudengar:
一時,佛在舍衛國,祇樹給孤獨園。
Pada suatu ketika Buddha berada di Śrāvastī, di Hutan Jeta di Taman Anāthapiṇḍada.
爾時,世尊告諸比丘:「昔者,天帝釋告三十三天:
Pada saat itu Bhagavan bersabda kepada para bhikṣu: “Dahulu kala Śakra, raja para dewa, berkata kepada dewa-dewa Trāyastriṃśa:
『卿等若入大戰中時,設有恐怖、畏懼之心者,汝等還顧視我高廣之幢。設見我幢者,便無畏怖。
‘Sewaktu kalian memasuki peperangan besar, apabila timbul kegentaran dan ketakutan di dalam hati, hendaknya kalian memandang panjiku yang tinggi dan agung. Apabila kalian melihat panjiku, maka tiada lagi ketakutan.
『若不憶我幢者,當憶伊沙天王幢。以憶彼幢者,所有畏怖,便自消滅。
‘Jikalau tidak teringat akan panjiku, maka ingatlah panji Raja Dewa Īśāna. Dengan melihat panjinya, maka segala ketakutan akan sirna dengan sendirinya.
『若不憶我幢,及不憶伊沙幢者,爾時當憶婆留那天王幢。以憶彼幢,所有恐怖,便自消滅。』
‘Jikalau tidak teringat akan panjiku, juga tidak teringat akan panji Īśāna, pada saat itu ingatlah panji Raja Dewa Varuṇa. Dengan melihat panjinya, maka segala ketakutan akan sirna dengan sendirinya.’
「我今亦復告汝等:設有比丘、比丘尼、優婆塞、優婆夷,若有畏怖、衣毛豎者,爾時當念我身:
“Kini Aku pun memberitahu kalian: apabila terdapat bhikṣu, bhikṣuṇī, upāsaka, atau upāsikā yang menghadapi ketakutan dan bulu kuduk merinding, pada saat itu renungkanlah Aku:
『此是如來、至真、等正覺、明行成為、善逝、世間解、無上士、道法御、天人師、號佛、眾祐,出現於世。』
‘Bahwa Tathāgata, Yang Merealisasi Kebenaran (Arhat), Yang Mencapai Pencerahan Tepat dan Menyeluruh (Samyaksaṃbuddha), Yang Sempurna Pengetahuan dan Tindakannya (Vidyācaraṇasaṃpanna), Yang Pergi dengan Baik (Sugata), Pengenal Segenap Alam (Lokavid), Yang Tiada Taranya (Anuttara), Penjinak Manusia dengan Metode Pencerahan (Puruṣadamyasārathi), Guru Para Dewa dan Manusia (Śāstādevamanuṣyāṇām), Yang Sadar (Buddha), Pelindung Semesta (Bhagavan), telah muncul di dunia ini.’
設有恐怖、衣毛豎者,便自消滅。
Apabila ketakutan dan bulu kuduk merinding timbul, maka akan sirnalah dengan sendirinya.
「若復不念我者,爾時當念於法:
“Jikalau tidak teringat akan Aku, pada saat itu renungkanlah Dharma:
『如來法者,甚為微妙,智者所學。』
‘Dharma sang Tathāgata sungguh sangat halus dan menakjubkan, yang dipelajari oleh para bijak (pratyātma vedanīyo vijñaiḥ).’
以念法者,所有恐怖,便自消滅。
Dengan merenungkan Dharma, maka segala ketakutan akan sirna dengan sendirinya.
「設不念我,復不念法,爾時當念聖眾:
“Jikalau tidak teringat akan Aku, juga tidak teringat akan Dharma, pada saat itu renungkanlah Ārya Saṅgha:
『如來聖眾,極為和順、法法成就、戒成就、三昧成就、智慧成就、解脫成就、解脫見慧成就。所謂:四雙八輩,此是如來聖眾,可敬、可事、世間福田。』
‘Saṅgha Suci sang Tathāgata amatlah harmonis, sempurna dalam segala Dharma, sempurna dalam moralitas (śīla), sempurna dalam konsentrasi (samādhi), sempurna dalam kebijaksanaan (prajñā), sempurna dalam kebebasan (vimukti), sempurna dalam pengetahuan dan pandangan akan kebebasan (vimukti-jñāna-darśana). Mereka terdiri atas delapan jenis dan merupakan empat pasang — inilah Saṅgha Suci sang Tathāgata yang layak dihormati, layak dilayani, dan merupakan ladang jasa di dunia.’
是謂如來聖眾。爾時,若念僧已,所有恐怖,便自消滅。
Demikianlah Saṅgha Suci sang Tathāgata. Jikalau telah merenungkan Saṅgha, maka seketika itu segala ketakutan akan sirna dengan sendirinya.
「比丘。當知!釋提桓因猶有淫、怒、癡。然三十三天念其主,即無恐怖。況復如來無有淫、怒、癡!心當念,有恐怖乎?若有比丘,有恐怖者,便自消滅。
“Para bhikṣu, ketahuilah! Śakra devānām-indra bahkan masih memiliki nafsu, kebencian, dan kebodohan; namun, dengan mengingat pemimpin mereka, dewa-dewa Trāyastriṃśa terbebas dari ketakutan. Apalagi Tathāgata, yang tidak lagi memiliki nafsu, kebencian, dan kebodohan! Bila merenungkan-Nya dalam hati, ketakutan manakah yang akan timbul? Jikalau terdapat bhikṣu yang menghadapi ketakutan, maka akan sirnalah [ketakutan itu] dengan sendirinya.
是故!諸比丘。當念三尊:佛、法、聖眾。
Oleh sebab itu, para bhikṣu, renungkanlah Tiga Yang Mulia: Buddha, Dharma, dan Ārya Saṅgha.
「如是!諸比丘。當作是學。」
“Demikianlah, para bhikṣu, yang harus kalian pelajari!”
爾時,諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。
Pada saat para bhikṣu mendengar apa yang disabdakan Buddha, dengan gembira mereka melaksanakannya.
—— Ekottara Āgama, Kelompok Tiga.
Sūtra ke-1 dari varga XXIV, “Panji Tertinggi” (高幢品).
Padanan Pāli: SN XI.1: 3 (Dhajagga Sutta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar